Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku, juga buah pelirnya. Bokepindo Dan mereka memberi tahu apa adanya. Tapi sungguh, ini pertama kali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Batang penisku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agar cepat kendor. One women at a time, lah. tolong akhhu heh..!” erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat dan mengerang. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Kutempelkan batang penisku ke vaginanya. Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaanku sebenarnya.” keinginanku untuk menjelaskan dipotong Cici. (Tapi kalau adanya yang tinggi, ya nggak nolak, hehe..)Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. hegh.. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. “Ooh.. Kucium bibirnya dengan penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat. Dan sampailah puncak kenikmatan itu. Cici memelukku erat terhenyak. “Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci..?”
“Kan sudah saya
