“Ok aku tunggu yah.. Bokep china Biasanya mereka kalau mau berangkat ke tempat warung remang-remang yang mereka kelola, selalu berdua. Aku merasa jiik melihatnya, namun rasa penasaranku semakin mem beranikan diriku untuk mengintipnya. “Pasti lagi dengar musik kesukaan kamu sambil tidur-tiduran. Kalau gak mau di jawab ya udah gak papa kok!” balasku. Rian pun begitu, dia hanya memandang awan yang cerah dengan bintang-bintang bertebaran di angit nan jauh. Dengan tangan kanan memegang Hape. Adegan yang sangat aku berimajinasi apa yang di lakukan ibu dengan om-om itu.Rian hanya diam, dia emang sangat pemalu untuk bicara dulu, makanya aku kalau mau ngobrol sama dia harus aku dulu buka pembicaraan, setelah itu baru Rian membuaka pembicaraan.‘Udah minum jangan di lihatin doaang.” Ucapku untuk memulai obrolan. Semua temanku menyukai ku karena keceriaan aku dalam berteman. Dengan tangan kanan memegang Hape. ‘plok plok plok’ Suaranya begitu jelas aku dengar, sentuhan dari kulit




















