udah biasa ini, mau 6 bulan sudah.““Kalau Mas Imran?” tanyanya yang membuatku ikut membayang sosok yang ia sebutkan itu.“Yah begitulah, masih banyak proyek, lagian dia juga sibuk buat ujian Tesisnya.” ucapku yang kini membayangkan wajah suamiku, Imran (28).“Aduh.. Nggak bisa gerak nih..” ucap Denny yang akhirnya membuat aku membuka mata.Aku sedikit terkejut karena posisiku saat ini merangkulnya erat sembari tubuhku tegak menduduki tubuh Denny, sejak kapan? Bokep china Bentar.. Sekarang gantian yah, nungging neng mau bapak masukin.” ucap pria tersebut.“Tunggu pak.. Slurpp.. “Crott..crott.. gara-gara kamu asik nelponan kan kita jadi telat makan.”“Hehehe.. Kok tutup mata gitu” ucap Denny sangat pelan tapi bisa aku dengar di telingaku.“Ibu terangsang yah dengar mereka?” ucap Denny yang mengetahui keadaanku.“Ibu mau lihat ? Nanti memek Ifa lecet, pelan-pelan aja.”“Ia neng maaf-maaf, habisnya udah nggak tahan neng, tapi kalau pelan-pelan entar lama keluarnya loh, nanti kalau pacar neng Ifa datang, malah kena karma,




















