“Ini bantal dan selimutnya Hen.”
Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. XNXX Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Aku juga merasakan hal yang sama.“Mbak.. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.“Kenapa Mbak, pintunya macet..”
“Iya, memang sejak kemarin pintunya agak rusak, aku lupa memanggil tukang untuk memperbaikinya.” jawab Mbak Ninik. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku. “Ini di sini,” kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik.
