Pintu terobosan itu terbuka lagi. Bokep stw Sekarang, hal yang paling asyik adalah adalah masuk kamar tidur dan membayangkan Mbak Marissa berada di sisiku.Aku duduk di kursi dan menuang air minum. Eh, ayah dan ibumu lama ya perginya?” Tanya Mbak Marisa.“Sampai minggu depan!” jawabku.“Kesepian, dong?” celetuk Mbak Marissa.“Iya, gitu deh!” kataku, masih sedikit gugup.“Mbak gimana?”“Biasa aja. Meluncur saja kalimat itu dari mulutku.“Kalau saya kepingin, bagaimana?” tanyaku.Kutatap matanya penuh-penuh. Mbak Marissa kembali ke rumahnya lewat pintu belakang jam 5 pagi. Lilinku habis.Dan aku jadi ketakutan mendengarkan suara hujan dalam gelap,” kata Mbak Marissa. Ia mendekat dan melepaskan tangannya dari dadanya. Cahaya mulai menggerayangi ruangan. Mbak Marissa membalasanya. Suaranya empuk dan meneduhkan.“Ya, rumah ini dulu rumah Pakde saya. Mbak Marissa datang lagi lagi.“Sori, Mir. Kubiarkan ia terus mengerang dan mengaduh, mendesah. Mendung tipis berarak di langit. Ia memberiku kenikmatan seminggu penuh.
