Mataku cekung dihiasi garis hitam dibawahnya. Aku mendesah-desah keras sekali. Bokeb Aku ini dari dulu juga suka sama kamu. Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat. Aku tak bisa berpikir jernih! Aku jadi sering mimpi buruk dan makin sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan. Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku tak kuat menahan lebih lama lagi. Hubungan sosial dengan teman sekolahku juga semakin buruk. Cowok mana yang mau menerima cewek seperti aku! Angga tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya. Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Entah siapa yang salah! Angga tidur terlentang. Kami perang mulut selama beberapa saat.Kemudian Angga mengakhirinya dengan berkata, “Enak aja menghinaku! Cewek murahan! Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya.Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya.




















