Setelah kudiamkan sebentar, lalu kugerakkan pantatku naik turun sangat pelan agar Shela tidak merasa kesakitan, dan ternyata berhasil, wajah Shela keperhatikan tidak tegang lagi sehingga pergerakan penisku keluar masuk vagina Shela sedikit kupercepat dan belum berapa lama terdengar suara Shela, “ooom…, ooom…, aaduuuhh…, ooomm…, aahh”, sambil kedua tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat dan menciumi keseluruhan wajahku dengan sangat bernafsu dan badannya berkeringat, lalu Shela berteriak agak keras, “aahh…, ooomm…, aduuuhh..”, lalu Shela terkapar dan terdiam lemas dengan nafas terengah-engah.Rupanya Aku yakin kalau Shela sudah mencapai orgasmenya padahal nafsuku baru saja akan naik. Bokep live Ketika ciumanku kualihkan ke daerah dekat telinganya, kulihat Shela berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua tangannya seperti menekan pantatku. Mendengar suaranya yang sedikit menghiba itu, segera kuhentikan tusukan penisku dan kuelus-elus dahinya sambil kucium telinganya serta kubisikan, “Tidak…, apa-apa…, sayaang…, Oom…, pelan-pelan saja…, kok”, untuk menenangkan ketakutan Shela.




















