Klitorisku digosok-gosok makin gila, dan hentakan penisnya keluar masuk vaginaku makin cepat. Sambil berciuman, tanganku meraih pengikat kimono Om Andi dan membukanya. Bokeb ehh..!”Aku hanya dapat mengelus dan menjambak rambut Om Andi dengan tangan kananku, sedang tangan kiriku berusaha berpegang pada atas meja untuk menopang tubuhku agar tidak jatuh ke depan atau ke belakang.Badanku terasa mengejang serta cairan vaginaku terasa mulai meleleh keluar dan Om Andi pun menjilatinya dengan cepat sampai vaginaku terasa kering kembali. eehh..!” balasku sambil merem melek keenakan.Om Andi tersenyum mendengarku yang mulai meracau ngomongnya. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Maaf yah, baju kamu jadi basah semua tuh. Kini aku duduk hanya mengenakan bra hitam dan rok cheersku itu.Om Andi memandangku tidak berkedip. Tanganku menelusuri dadanya yang bidang dan bulu-bulunya yang lebat, kemudian mengecupnya lembut.Sementara itu tangan Om Andi juga tidak mau kalah bergerak mengelus celana dalamku dari luar, kemudian




















