Aku masihtermangu. Tapi belumbegitu lama ia pindah ke betis.Balik badannya..! Bokep india Tidak perludiantar. Nafasnya tercium hidungku. Wajahku mulai panas. Toh ia sudah seperti pasrahberada di dekapan kakiku.Aku harus, harus, harus..! Ia tidak bercerita apaapa. Sambil menjawab telepon di kursi iamenunggingkan pantatnya.Ya sekarang Sayang..! Di balik kain tipis, celanapantai ini ia sebetulnya bisa melihat arah turun naik SiJunior. Angin menerobos dari jendela.Masih ada waktu bebas dua jam. Tapi mengelapdengan handuk hangat sisasisa cream pijit yang masihmenempel di tubuhku. ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Aku masih penasaran, iaseperti tanpa ekspresi. Apa yang akuharus bilang, lho tadi kedipkedipin mata, maksudnyaapa? Pasti terburuburu. kataku memelas, yasebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan dudukdi tepi dipan.Ia berjongkok mengambil sapu tangan. Haruskahkujawab sapaan itu? ujar suara wanita muda yang kemarinmenuntunku menuju ruang pijat.Ya.Lalu aku menuju ruang yang kemarin.
