Aku kocok memeknya dengan jari telunjukku, maju-mundur dengan cepat, lebih cepat dan teruuuuussssssssss…… hampir setengah jam aku terus mengocoknya, entah berapa kali dia orgasme aku tidak peduli karena niatku memang membuatnya mabuk kepayang. Jari telunjukku aku tusukkan ke memeknya, lendir hangat serta merta membuat laju jariku semakin dalam memasuki memeknya.‘aaaaaaaaaaahhhhhhh….enaaaaaaaaakkkk……. Bokepindo rengeknya meracau. Kupijit dan aku pilin berulang-ulang membuat tubuh Vina mengejang hebat sampai-sampai palkonku digigitnya.“aaaaaduuuuuuuuhhhhh…kok di gigit! “udah…jangan begitu…nikmati aja dulu, baru komentar!!! Tetapi dengan syarat, tidak lebih dari oral sex dan hanya saat berada di rumah. Kulumannya semakin cepat dan akal sehatnya seakan sudah luluh sehingga tanganku bebas meluncur ke sela-sela baju tidurnya.Toketnya sudah sangat kenyal begitu juga dengan puting mungilnya,walau baru tumbuh tapi kurasakan putingnya cukup enak dimainkan.




















