Efi meremas tangan saya sambil menggigit bibir, apakah karena menahan sakit atau merasakan enak, saya tidak tahu pasti.Saya melihat Efi menitikkan air mata tetapi saya meneruskan memasukkan batang penis saya pelan-pelan. Bokep live Lalu pelan-pelan Ayu menggulingkan tubuhnya dan berbaring disamping saya tanpa berusaha menutupi kebugilannya. Saya merebahkan tubuh saya diatas tubuh Efi yang masih kurus dan kecil itu. Saya tidak merasa seperti seorang yang bejat moral. Saya merasa sangat malu tetapi juga heran melihat Ayu tenang-tenang saja.“Efi juga mau kancitan,” kata Efi tiba-tiba. Tetapi rupanya Ayu sudah terangsang lagi setelah melihat saya menyetubuhi anaknya. Untunglah Ayu selalu menyuruh saya untuk menjilat-jilat dan menyedot- nyedot kemaluannya lebih dulu sehingga biasanya dia sudah orgasme duluan sampai dua atau tiga kali sebelum saya memasukkan penis saya kedalam liang peranakannya, dan setelah saya pompa hanya beberapa kali saja maka saya seringkali langsung menyemprotkan mani saya kedalam vaginanya.Barulah untuk ronde kedua




















