Aku sempat kaget karena belum tentu anak yang dikandungnya itu adalah anakku. Warnanya putih kemerahan. Bokep hijab Tapi kali ini dia malah membalikkan tubuh Wulan hingga tengkurap. Tangan kirinya menekan perut Wulan, tangan kanannya membimbing penisnya menuju kemaluan Wulan. Kadang terpikir untuk mengetahui anak siapa sebenarnya “anak kami” ini. Saat itu kelompok kami (4 lelaki dan 2 perempuan) melakukan pendakian gunung. Aku tidak tahu apa yang akan diperbuatnya. Doni menyuruhku mengambil giliran kedua. Karena Fadli dan Lia tidak keberatan ditinggal berdua, kami (Robby, Doni, aku dan Wulan) segera melanjutkan perjalanan.Ada beberapa hal yang perlu aku ceritakan kepada pembaca tentang dua orang teman wanita kami. Matanya indah seperti mata ibunya. Robby dan Doni menunggu kami di atas tebing sungai. Sekarang “anak kami” sudah dapat berjalan. Tangan kirinya menekan perut Wulan, tangan kanannya membimbing penisnya menuju kemaluan Wulan.
