Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. “Nah, begitu kan yahud. Bokep indo Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Melihatnya aku menjadi minder. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Wah, sainganku ini top sekali. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku. Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Batinku. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Bertubuh ramping. Bertubuh ramping. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Mudah amat! Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual. Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Aku berjalan ke halaman depan.










