Aku melotot, protes. Bokep indo viral Kelvin menjemputku di kantor lagi malam itu. Tiba-tiba aku berada di alam sadar. “Ummm…” dia menatapku dengan tampang bersalah. Akhirnya aku bilang Jumat malam aku akan pergi ke toko baju beli gaun untuk wedding. Dia menyinggung banyak tempat-tempat kemana dia ingin membawaku, tetapi aku tersenyum saja, tidak memberi tanggapan positif. Bisa lamaan.”
“So? Aku lapar banget. Bukankah tadi hampir?” Dia tidak marah, cuma agak kesal mungkin. Aku harus menjemput mobilku dan pulang ke rumahku sendiri. Kamu enggak boleh masuk ke sini!” bisikku tertahan. Di mana alamatnya?” ujarnya tanpa menunggu jawaban ya atau tidak. “Kelvin! Kelvin orangnya tidak jelek, tinggi 180 cm, berat badan proporsional, orangnya luwes, hanya saja perutnya agak berlemak. Kamu liat-liat barang lain deh, biar enggak kesel nungguin aku.”
“Ya jangan, dong. Sering pula dia menawarkan aku pergi dinner, untuk yang ini aku sudah mutlak memberikan jawaban tidak.Keesokan paginya, Kelvin menelepon pertama
