Aku sudah tidak tahan lagi. Bokep crot Namaku Dimas. Kagetku berangsur pulih, aku mengangguk sambil berusaha menenangkan diri. Ibu Titis ga langsung masuk ke rumah tapi mampir dulu ke studio. Sumpah, indah banget. Aku tidak terlalu khawatir dengan suaraku karena ruang produksi di desain kedap suara. Tidak jelas apa yang diucapkan. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Otomatis senjataku yang dari tadi tersekap di dalam mengacung dengan gagahnya. Sampai akhirnya aku merasakan gelombang sangat kuat yang siap menerobos keluar dari penisku. Kuciumi lagi kaki kiri dan kanan berganti sementara tanganku mengusap lembut betisnya. Aku diam saja karena tidak tau harus ngomong apa. Pemandangan ini yang selalu kutunggu. Aku bengong sesaat, tapi segera menganggukkan kepalaku. Abis itu aku duduk lagi di meja marketing.Selang 1 jam, Ibu Titis udah nyampe lagi di studio.
