“Iya dong.., siapa dulu..!” balasku juga sambil mencim keningnya. Dia mengulum, hingga aku meringis menahan rasa nikmat dan sedikit kesakitan, karena memang tanteku terlalu bernafsu mengulum kemaluaku, hingga sempat giginya menyentuh batang rudalku. Bokep barat Entah karena nafsu, aku memberanikan diri menghampiri tanteku. Aku pun sadar karena tenyata tante Reny memegang batang kemaluanku dan berkata, “Wah.., sudah besar yaa..?”
“Ihh.., geli tante..!” jawabku mencoba menghindari pegangan tangannya di kemaluanku.Tidak hanya itu saja, karena kemudian tanteku bagun dari tempat tidurnya dan langsung mengulum kemaluanku yang sudah jelas berdiri dengan tegaknya. tante.., normalnya berapa lama baru air mani keluar..?” tanyaku tanpa malu-malu lagi. Jangan diam begitu dong..! Tanpa diduga, dia tidak mengelak, jadi saya mencoba lebih jauh dengan menciumnya. Kami saat itu sudah dilingkupi oleh keinginan birahi yang sangat tinggi. Tiba-tiba tanteku terbangun, “Hei.., apa yang kamu lakukan..?”
Karena terkejut, aku pun menjawab asal-asalan, “Tadi aku melihat tikus tante..”
Tante Reny menjerit




















