Hati ini menjadi luruh. Bokep asia Subhanallah … Alhamdulillah…********Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. “Ah…wanita gampang sekali untuk menangis,” batinku. “Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.******Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya merebak.*******Sepekan sudah aku ke luar kota. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. “Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal pecah. Kuperhatikan ada inisial huruf M tertulis di sandal jepit itu. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. “Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku.
