Bramanto tampak agak ragu tapi dia menuruti perintahku dan duduk di kursi di depan mejaku. Bagiku itu tandanya Bramanto sudah mulai menduga arah pembicaraanku. Bokeb Sekarang tinggal menunjukan padanya secara eksplisit.“Kenapa.. Rupanya si Bramanto ini masih belum bisa menghilangkan sensasi rangsangan akibat ‘tontonan’ gratis tadi.“Sorry Wid.. Ya suka juga”Wajahnya tampak memerah berkata begitu tapi aku melihatnya bagai gunung es yang mulai cair. “Sudah yang jelas masalah ini biar aku saja yang ngomong ke Ibu Diana.. Perlahan tapi pasti aku seperti ter-sugesti oleh semua yang kualami hari ini. Aku kemudian membuka kedua pahaku dan menginjakkan kakiku di pegangan kursi tempat Bramanto duduk.“Tolong lepaskan stokingnya” ujarku memerintahnya.Rupanya suaraku dalam keadaan seperti ini membuat Bramanto seperti terhipnotis sehingga tanpa basa-basi lagi dia menuruti permintaanku. Cukup mudah bagiku untuk memanipulasi dan memancing pria sekelasnya. Ibu masih lama disini?” suaranya datar dan sopan.Aku hendak menjawab tapi dia kembali melanjutkan kalimatnya,
“Aku sekalian