Nafasnya bersuara tak beraturan dan seirama dengan sodokanku. Rini tampaknya menikmati yang kulakukan. Bokep india Aku sampai takut jangan sampai Wein cemburu, tapi nampaknya Wein oke oke saja. “AAAAAAaaaakkkkkhhhh….” jeritan keras Rini dan cakaran di punggungku menyertai tusukanku.*AKu perlahan mulai genjot, rasanya luar biasa, Rini yang tadinya meringis kesakitan lama-lama terlihat menikmati, makatanya sudah merem melek gak karuan. Rini mendorong tindihanku dan berbalik memindihku. Belum pernah aku selega ini melepaskan spermaku ke dalam liang vagina seorang wanita. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body mass dia yang memang tidaklah kurus. duh kamu rileks deh, sekali2nya kamu manggil aku Rini” Betul, aku selalu memanggil Rini dengan panggilan teteh. Istrinya pun begitu, selalu dengan gampangnya memuluskan deal-deal perusahaan, maklum istrinya bekerja di bidang distribusi komponen pembangkit listrik.




















