Setelah itu kumulai menyodok
Fitri maju mundur.Fitri memang berisik sekali! Bokeb awww.. Beberapa saat
kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.“Fit.. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
Fitri semakin keras mengeluarkan suara.“Aaahh.. Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
mempesona.Ukurannya lumayan juga. Di rumah, tentu saja Tia enanyakan
darimana saja aku sampai malam belum pulang. Kenapa?”“Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Cuma begitu saja? Nikmat dan puas sekali rasanya. Ternyata Fitri seperti juga Andri, tipe yang mudah akrab dengan orang
baru. Lho kok udah tidur sih??tanyakuDengan nada bergumam Tia hanya menjawab “Hmmmmmmm”Sambil membuka matanya dan tersenyum kecilnya, uhh membuat burungku semakin tegang tangannya sambil
mengelus pipiku kemudia dia mecium pipiku
“Tidur yang nyenyak yaa..” katanya perlahan.Lalu ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Hehehe..Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall.




















