Bapak Udin pun tertawa melihat kelakuan aku. Bokep barat aku menyuruh dia masuk dan kita pun duduk berdua di sofa ruang tamu. Dengan setiap sodokanku, tubuh Erny terombang-ambing diatas sofa.“Ssshhh… Ahhh… Enak banget massss…Kemaluan mas Bobby gede banget!” teriak Erny lagi. Aahhh…”Semakin menggilalah aku mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Erny itu. Mereka pun diperkenalkan sebagai para penyanyi yang akan berpentas nanti. Mukanya yang penuh make up itu naik turun, bibirnya erat menghisap gagangku. Dia masih meringis untuk beberapa pompaan pertama ini.“Gila mas, kemaluan mas Bobby gede banget… Erny berasa penuh dimasukin punya mas.” Tak berapa lama sepertinya Erny sudah mulai terbiasa. Mulai dari ujung atas, samping, sampai biji pelerku dibawah, semua habis disapu lidahnya.“Uhhh… Erny…” aku mendesah, “Isepin kemaluanku dong…” aku minta kepada Erny. Bapak Udin datang menghampiri aku dan beramah tamah. Tak heran semua orang disini sangatlah hormat dan ramah kepada keluarga kita.Akhirnya aku pun




















