Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya,
dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.“Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.“Mass.. Ohh.. XNXX Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.“Ini loh Mas, susu siip. Sedangkan Wati,
bernasib sama. Aaauhh.. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu
untuk mereka. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.“Makasih Bu, ini saja cukup. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya
Maya menjilati penisku.“Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau




















