serr.. serr…
Beberapa kali air mani Pak Marsan menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku. Bokep indo bahagia sekali, Bu..! Akhirnya hari itu aku pulang dengan diiringi Pak Sardjo. Kamar tamuku dilengkapi tempat tidur springbed, dan kamar mandi di dalam, serta AC! “Eh.. Atas kebijakan pimpinan aku selalu dikawal satpam jika hendak pulang. “Arghhh… terushhh, Buu… goyangghhhh… arghh…”
Batang kemaluannya yang terjepit erat dalam liang kemaluanku berdenyut kencang dan akhirnya aku merasakan adanya semprotan hangat di dalam tubuhku…
Serr.. Memang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana. Aku sudah tak peduli kalau Pak Marsan itu adalah anak buahku. Memang rumahnya berada di tengah kebun yang penuh ditanami pisang dan kelapa. Aku tahu itu karena banyaknya tumpahan air mani yang menetes dari lubang kemaluanku ke lantai ruang makan. Diarahkannya kepalaku ke arah kemaluannya, sementara tangan satunya memegang batang kemaluannya yang berdiri gagah di depan wajahku.




















