Yah, aku sudah merasa cukup senang dengan kehidupanku sekarang tanpa harus terbebani kuliah seperti orang-orang kebanyakan yang lebih memuja akademik daripada skill.“Halo?”
“Ray?”
“Oh, Chie. “Hihihi, ada Ray.” Chie mencondongkan kepalanya ke depan dari balik pagar dengan sikap manja. Bokep barat Kusentuh tubuh indahnya, membantunya melepas baju dan branya. Aku bukanlah seorang bodoh yang tak bisa membedakan perawan dengan tante-tante. Menghentikan lumatan bibirnya, menjatuhkan kepalanya di dadaku. Di sebelahku, Jay menikmati kepulan asap rokoknya yang membuyar di balik dedaunan pohon yang mengelilingi kami.Surabaya, pertengahan Mei 1999Kupeluk tubuh itu erat-erat. Bibirnya sedikit terbuka. Kuulurkan tanganku ke sela jeruji pagar, menarik pipinya, membuatnya mengerang, membuka pagar dan memukuli pundakku.“Ray, bagaimana menurutmu tentang keperawanan?” Ahk. Aku tahu itu, aku bukan seorang bodoh. Sesaat setelah percintaan itu, aku mulai bisa menebak berkas-berkas fakta yang sebelumnya terasa begitu gamang. Mengembangkan otakku untuk memperawani mereka. Ah, memang teman lebih berharga daripada pacar.




















