Aku jadi sadar, lekas-lekas aku masuk ke kamar anakku. Ternyata Imah pintar sekali. Bokep hijab aaaahhhh?, sssssssshhhh? Kemaluanku langsung mengeras. Kadang aku menekan dengan gerakan lembut satu-dua, sesekali kucepatkan dan kukuatkan seakan hendak menjebol dinding vagina Imah. Pantatku diusap-usap dan diremasnya sesekali dengan lembut.Ketika ciuman terlepas, kami berpandangan dengan nafas memburu. Imah cukup sabar menikmati permainanku, tetapi akhirnya dia tidak tahan.?Imah rasanya kayak terbang?? Kuhirup baunya yang khas, lalu kukenyot bibir vaginanya dengan agak kuat saking bernafsu. Sejenak aku mematung, menikmati keindahan tubuh Imah yang tergolek tanpa daya di hadapanku, di bawah siraman cahaya lampu kamar yang terang benderang. Daster batik itu berpotongan leher sangat rendah, sehingga punggungnya yang putih terbuka, membuat darahku berdesir-desir. Ternyata itu suara Imah.
