Tampak ia agak kikuk, kurang menguasai keadaan ketika aku menolehnya. Kami berdua menarik nafas panjang. XNXX setelah tadi tak sempat aku mengisinya. Akhirnya seluruh berat badanku kuhempaskan ke tubuh mungil itu. “Eeehhh…” erangku juga. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya. Sejenak aku menoleh ke bawah, tampak pahanya cukup menawan. Kucumbu istriku dari mulai bibir, pipi, leher, dan buah dadanya. Ia mengerang, gerakan burungku pun segera kuhentikan sampai liang kewanitaannya menyesuaikan dengan situasi yang baru. Tampak ia agak kikuk, kurang menguasai keadaan ketika aku menolehnya. “Sekarang gantian Rin, kamu yang maen aku yang ngambil photonya”, kata istriku. Sejenak aku menoleh ke bawah, tampak pahanya cukup menawan. Tangan kirinya ditekuk seperti akan memegang pinggangku, tapi telapaknya hanya dikepal seolah ragu atau malu.
