“Mass aku mau pipis…”
“Pipis aja May… nggak papa kok.”
“Aaach…!!!”
“Hegh…engh…”
“Suuur… crot.. Bokep live “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Makin lama makin keras sampai-sampai ranjang itu berdecit-decit. Nggak tahu, entah karena suaraku merdu atau mungkin karena suaraku fals plus berisik, Maya datang menghampiriku.“Lagi nggak ngapel nih, Mas Andra?” sapanya ramah (perlu diketahui kalau Maya memang orangnya ramah banget)
“Ngapel sama siapa, May?” jawabku sambil terus memainkan Sialannya Cokelat. Siir.. Ceritanya pas aku ngapel ke tempat kostnya, aku ngajakin dia ML. Lalu masukkan lagi, keluar lagi begitu berkali-kali. Gigitan kecilku merajang-rajang birahi Maya.“Engh.. “Belum tuh.”
“Pacaran juga belum pernah?”
“Katanya Mas Andra mau ngajarin Maya pacaran.” balas Maya. Perlahan-lahan, dua centi lima centi masih sempit sekali.“Aduuuh Masss… sakiiit…” rintih Maya.Aku hentakkan batang penisku sekuat tenaga.“Jruub…”Langsung amblas seketika sampai ujungnya menyentuh dinding rahim Maya. “Enakkk…eungh…” Maya menyukainya.Ia pun ikut mengggoyang-goyangkan pantatnya.




















