Evi pun melengos.“Kenapa Ren?, Kamu mau cium aku ya?”
“Aku dah gak kuat Vi, boleh yah aku cium Vi?”
“Kamu dah konak ya dari tadi”, katanya sambil meraba penisku dari luar. Bokep korea Evi pun memperhatikan penisku ketika aku mengenakan baju. Aku suka sekali mencium belakang telinganya karena Evi selalu mendesah hebat kalau dibegitukan. Genggamannya makin kuat seiring gerakan tanganku di vaginanya yang sudah mulai basah. Sambil mendesah Evi pun membaringkan tubuhnya ke kasur dengan posisi penisku masih ada di dalamnya. Dia duduk dan kembali mengulum penisku. Jujur saja, aku belum pernah melihat pemandangan seindah itu. Kocokan pada penisku pun melemah padahal aku sedang merasakan nikmatnya.Celanaku yang masih terpakai aku lepas dan kuarahkan batang kemaluanku ke mulut Evi. Kebetulan mereka berdua tinggal di sebelah kamarku. Dengan dalih mau nonton TV aku ajak Evi untuk ngobrol di dalam saja.Walaupun ngobrol, mataku sekali-kali melirik ke badannya dan mangagumi tubuhnya.




















