“Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. Bokep china Kudorong lebih dalam batang kemaluanku dalam liang kenikmatannya, lalu kugerakkan pinggulku maju mundur. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 5.42 pagi. “Pingin tahu rasanya?”, tanyanya dengan senyum menggoda dan menuju ke arahku. Kedua tanganku turut andil dengan segera menarik kedua pinggulnya agar liang kenikmatannya dapat segera kuterobos dengan juluran lidahku. Kemudia aku mengambil semua berkas dan catatan tentang pekerjaanku dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja.Kubaca satu persatu berkas tersebut dan memilah-milahnya menjadi beberapa bagian. Meski masih ragu tapi pegangan tanganku sudah mengendor dan tangan Iswani telah mencapai bagian depan celanaku, usapan-usapannya yang halus diatas permukaan celana terasa sampai permukaan kulit kemaluanku. Seusai mandi dan mengenakan pakaian aku keluar dari kamar mandi. “Kamu sudah makan Tok? “Sudah Tok, ayo kembali ke kamar!”, ajaknya. “Hmm.. Tertidur pulas selama beberapa jam akhirnya aku terbangun oleh suara ketukan pintu.




















