Karena itulah sampai saat ini aku tetap betah bekerja di kost itu meski gajiku kecil tapi “sabetan”ku besar. Salah siapa? Bokep jilbab jangan, mas!” teriakku. Entah berapa lama aku ketiduran, tiba-tiba terasa tubuhku ditindih seseorang. Kuterima sambil berterima kasih. bisa mati kalau saya nggak istirahat dulu,” kataku lemah kepada yang terakhir menyebadaniku. Kecurigaanku makin besar namun aku tak berdaya karena tindihan dan genjotannya sedang menggempurku. Tangan si pria dengan bebas meremas tetek si wanita, sebaliknya si wanita dengan tenang mereMas barang si pria di balik handuknya sampai meringis. Berapapun aku bayar!” katanya memaksaku sambil meremas-reMas tetekku dan berusaha membuka kancing bajuku. Maklum, setelah kerja dua bulan kan cape. Kumasuki kamarku sambil menimbang-nimbang apakah nanti malam aku akan masuk ke kamar Bimo atau tidak. Disampingnya ada kondom bekas pakai yang masih berisi sperma! Dan yang penting nafsu seksku yang sekarang selalu meledak-ledak dan menuntut pemuasan setiap saat bisa




















