“Khristi di sini.”
“Hai Khristi. Bokepindo Aku pun balik lagi ke kamar ganti. Secara diam-diam aku kabur dari kantor, dikiranya hanya sebentar, tapi sudah menunggu setengah jam masih belum dikeluarkan juga mobilnya. Sampai akhirnya kita mau berpisah, dia minta nomor teleponku yang personal. Tapi… aku belum bisa terima bahwa aku baru saja tidur di tempat tidur wanita lain. Apalagi nantinya aku tahu kalau dia juga memiliki 3 mobil mewah lain di samping Porsche-nya. Ternyata tetap seindah kemarin dulu. Sampai akhirnya aku memutuskan Jumat malam akan kubeli saja karena tidak ada yang lain yang lebih menarik. Kepalaku menggeleng-geleng. Kelvin masih sempat-sempatnya mengganti sarung bantal penopang kepalaku tadi. Sering pula dia menawarkan aku pergi dinner, untuk yang ini aku sudah mutlak memberikan jawaban tidak.Keesokan paginya, Kelvin menelepon pertama kali untuk konfirmasi lunch dan kedua kali memberi tahu bahwa dia hampir sampai. Ada sesuatu yang janggal.”
“Huhh?” tanyaku heran sambil membuka




















