Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Vena, kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku. Bokepindo Tak lama kemudian datang seorang pelanggan, akupun dengan cekatan melayaninya secepatnya agar bisa ngobrol lagi dengan Vita. Akupun iklut menyusul mencapai klimaksku untuk yang kedua kalinya juga. Vita menjerit dan merintih saat kupaksa masuk kontolku. Entah dapat keberanian dari mana tiba-tiba aku eberanikan diri untuk mencium Vita. Akupun menghampiriya dan tersenyum padanya diapun membalasa senyumanku.“Permisi nyonya, aku mau melamar pekerjaan” kataku langsung membuka percakapan.“Iya siapa namamu, kebetulan pegawai kami baru saja keluar, baiklah kamu boleh kerja disini”“Fajar Bianto, panggil saja Fajar”Nyonya itu pun langsung menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.“Terima kasih nyonya, saya pasti melakukannya penuh tanggung jawab” jawabku setelah diterima dan mendengar penjelasan dari nyonya tersebut.“Kamu cukup cerdas dan cepat sekali dalam belajar” kata nyonya itu sambil tersenyum.Akupun tersenyum senang.




















