Akh..” erangku melepas spermaku yang muncrat kuat memenuhi rahimnya sampai terasa banjir di seluruh liang vaginanya.“Okh.. ““Ayo masuk bang Maltin.”Aku berjalan dibelakangnya dengan memandang goyangan pinggulnya yang sexy dan menggoda.Kemudian bu Fang Yin duduk di sofa kamar hotel dan menyilahkan aku duduk di hadapannya.Sewaktu mau menyilangkan kakinya …. Bokep china Sepertinya dia sudah semakin puncak, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.“Ayohh.. aahh…!” kedua tangan Fang Yin mencengkeram punggungku sementara itu kakinya menjepit kuat pinggulku. “Maltin …Nikmat sekali telima kasih ya … ““Kamu jangan pulang dulu ya…”“Ok, bu ….”“Saya kasih tau dulu ke kantor melalui telepone saja.” jawabku.Kemudian Fang Yin langsung memelukku dari samping dan kepalanya disandarkan didadaku.“Bu Fang Yin tadi sengaja ya pancing say, Kenapa bu?” tanyaku sambil kukecup keningnya.“Kemarin itu saya lihat Wati lemas-lemas kontol Maltin.”
“Tapi jangan panggil saya ibu lagi ya sayang.”“Jadi panggilnya apa dong?” Tanyaku kemudian.“Panggil sayang juga boleh atau kalau ada orang




















