Akhirnya ummi Annida mendorong tangan itu menyusup lebih dalam dan langsung menyentuh daerah paling sensitive. Bokeb ma-maafin raffa..” katanya dengan suara memelas.Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah ummi Annida.“Tapi.. . Apalagi saat lidah ummi Annida mempermainkan hidungnya, kemudian melata-lata ke sekujur lehernya. Ia menggeliat penuh kenikmatan atas sentuhan jemari kekar milik leleki yang dicintainya. Setelah matanya terbuka, ia baru sadar bahwa ternyata ia tidak sedang mimpi. ya terusshh.. Kepolosan dan keluguannya membuat ummi Annida semakin terangsang dan tak tahan menghadapi emotan bibirnya di puting susunya dan gerakan jemarinya di dalam liang kewanitaannya. Ia lalu menggerakan pantatnya naik turun. raffa nggak tahan..” katanya kemudian.“Oohh.. teruusshh.. bergerak cepat keluar masuk liang nikmat itu. Pertama-tama ia lucuti pakaian atasnya kemudian melepaskan ikat pinggangnnya.“Mmmpphh..”, desah ummi Annida begitu merasakan batang anak itu sudah keras seperti baja.Ia melirik ke bawah dan melihat batang raffa mengacung tegang sekali.




















