“Maria Ozawa..” Aku memanggil namanya. Bokep barat begitu bunyi air liurnya yang banjir membasahi penisku. Aku pun merasa terpojok dan malu karena tertangkap basah. “Terus In-san, dientot yah teteknya… aduhhhh… enak banget kontolmu… ahhhhh!” Begitu desahnya sambil memainkan penisku. “Yahhh..teruss..sayang…ahhhh…nikmat..oughhh!” Jeritnya sembari meremas buah dadanya sendiri. Kulitnya putih pucat, namun karena pucat itulah membuat gairahku berdesir setiap kali bertatap muka dengannya. langsung saja aku memburu bibirnya nafsu sambil meremas-remas payudara dan pantatnya. “Enak banget..pinter kamu ya!”, tapi Maria Ozawa tidak menjawab, malahan ia mencium bibirku dan berkata “Susul Aku ke toilet, I need you now”. “Terus sayang di isep yah, biar enak nih!”
“Hmmpppfhh…” bibirnya terus bergerak-gerak mengelomoti kemaluanku. begitu bunyi air liurnya yang banjir membasahi penisku. Aku duduk di sebelah jendela, Maria Ozawa ditengah dan kursi sebelah kanannya nampak kosong.




















