Kuturunkan celananya dan aku pun lalu menelanjangi diriku. Kami bertanya ke sana kemari, tidak ada yang bisa memberi tahu dimana pintu keluar. Bokeb Saya tidak ingat pada bulan apa lawatan saya ke Bijing itu, tetapi seingatku udaranya lumayan dingin. Begitu dibuka si cewek imut di dorong masuk. Aku sih di kasih yang mana saja oke, karena keduanya lumayan manis, cuma yang satu kelihatan dewasa yang satu lagi imut.Persoalan berikutnya adalah bagaimana menggarapnya. Aku melihat tempat yang ditunjuk, cukup jauh juga. Apa yang diomongi, aneh juga. Maksudnya dia tidak menghindar tatapan mata kami. Rambut bawahnya cukup tebal, dan tidak begitu keriting.Jariku leluasa mengobok-obok kemaluannya yang sudah agak lembab. Meski terkendala bahasa, tetapi dia bisa menahan kedua cewek itu cukup lama di restoran.




















