Rekaman Panas Ke-27

Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.“Hallo, Oom Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum. Bokep indo Kami terengah-engah dalam posisi itu. Aku semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas batang kelelakianku! Sesekali lidahku membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak dan nafas Rina seakan tersedak. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aahhh..! Saat melihat rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Aku menarik lepas celana dalamnya, dan.. Saat aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Aku semakin gelisah. Hitam, kecil, keringetan, apaan..?”
“Ah, gampang! Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti.

Rekaman Panas Ke-27