Memang aku selalu menganggap semua itu hanya mimpi buruk. Bokepindo Aku selalu berdoa semoga ketiga gadis itu menyadari kesalahannya dan mau bertobat. Aku duduk beristirahat di bangku taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.“Tunggu sebentar ya..”, kata Ria setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Ria. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya.Sementara itu Ria semakin asyik menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Tapi untunglah, orang tua mereka telah membawanya pergi dari sini.




















