Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Winda sambil menaik-turunkan tubuhnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya. Bokeb Aku pun mulai mempercepat gerakannya dan kemudian “Crottt….Crottt…Crottt…”. Karna keasikan ngobrol aku pun lupa menawarkan dia minum.Saat sedang membuatkan minum di dapur, aku teringat bahwa aku masih memiliki simpanan obat perangsang yang ku beli. Dan tidak berapa lama kemudian tubuh winda menjadi gemetar yang menandakan bahwa dia akan klimaks dan ternyata benar saja. Setelah selesai membuat minuman tersebut, aku pun kembali keruang tamu sambil membawa kan air jeruk tersebut.Kami pun mulai mengobrol kembali, aku mulai menanyakan hal-hal pribadi tentang dia. Aku tetap terus menjilat vagina dia secara terus menerus sehingga winda mulau mendesah, “Hmmm…,shhhh…., aaahhhh…”.Aku pun semakin bersemangat mendengar desahan tersebut. Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Winda terus menggenjot tubuhku sambil tangannya memainkan puting susunya sambil sesekali menekan-nekan payudaranya yang



















