perlahan namun pasti, aku mulai masuk. Link bokep “Eh, ngapain sih, ngeliatinnya gitu?”
“Gitu kenapa?”
“Tajem.”
“Seneng aja ngliatinnya.”
“Ngliatin apaan?”
“Bibir kamu.”
“Kenapa, dower?”
“Eh, nggak. Kan kerja sambil kumpulin data.”
Nah, mulailah dia bercerita lagi tentang job trainingnya, penuh semangat. Baginya tak problem asalkan bisa memuaskan pacarnya. Ronde kedua ini aku lebih “ganas”. Juga dia selalu menceritakan masalah yang dia alami dalam berpacaran. “Gue jemput sekarang,” Penisku berdenyut. Dan jauh dari rumah, supaya lebih aman.———-Obrolan kami makin seru setelah masa “ice-breaking” tak lama dilalui. Kedua, persiapan tempat. “Ayo!” sahutku semangat. “Dada gue Mas,” Dengan refleks Aku bangkit sehingga penisku terlepas. Sebelum Alia sempat bangkit untuk menarik ke atas celananya, Aku menubruknya dan merebahkan punggungnya ke kasur.“Mas..!”
Bibirnya kulumat. Tak apalah, Aku punya banyak waktu untuk mencoba dan mencoba lagi.
