Bahkan aku pun tidak tahu? Ah, memang teman lebih berharga daripada pacar. Bokep crot Nyaris saja kopi susu itu keluar dari mulutku dan membasahi foto copy makalah di atas meja. Aku mulai berkeliling kota mengumpulkan foto copy makalah dan paper yang dibutuhkan. Benarkah? Aku dapat merasakannya dari setiap pertemuan kami, dan aku menghargainya. Kenapa dengan itu?”
Chie terdiam sesaat, menghentikan gerakan ballpoint di tangannya. Di saat aku pun berjuang melawan desisan hawa nafsu yang bergejolak dalam diriku.“Ray…”
“Ada, pasti ada suatu saat nanti,” desahku. “Ach,” erangku. Dan itulah yang membuatku tertawa. Tepat siang itu mereka berdua sudah memutuskan untuk mengakhiri kemunafikan itu. Aku sedikit terguncang. “Sial lu, Jay.”
Jay tertawa, mengambil tempat di kursi di depanku, menatapku lekat dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
