Cairan tersebut menjadi pelumas yang memperlancar maju-mundurnya kontolnya di dalam jepitan toketku. Dia menggerakkan kontolnya maju-mundur di jepitan toketku dengan semakin cepat. XNXX Betis kananku ditumpangkan di atas bahunya, sementara betis kiriku didekatkan ke wajahnya. Alis mataku bergerak ke atas ke bawah. Betis kananku ditumpangkan di atas bahunya, sementara betis kiriku didekatkan ke wajahnya. Tiba-tiba dicopotnya kontol dari nonokku. Segera dia berdiri dengan lutut mengangkangi tubuhku agar kontolnya mudah mencapai toketku. Bibirku melumat bibirnya dengan ganasnya. Ada sekitar lima menit dia menikmati rasa keenakan luar biasa di jepitan toketku itu. Agar kontolnya dapat terjepit dengan enaknya, dia agak merundukkan badannya. Plak! Bibirnya kini berpindah menciumi dagu dan leherku, sementara tangannya membimbing kontolnya untuk mencari nonokku. “Om.. Akupun mendesah-desah tertahan, “Ah… hhh… hhh… ah…”
kontolnya pun mulai melelehkan sedikit cairan. “Kalo Sintia mau, om gak keberatan lo”, jawabnya lagi.




















