Jarang ada yang lembur sampai sore begini. Bokep jilbab Biarlah, kupikir Ratih juga sudah dewasa. Dengan santai kuturunkan sedikit calana pendekku, terlihat jelas Ratih memperhatikan milikku. “HAUW HAUW HAUW HAUW.” Suara Windy terdengar ikut bergetar cepat. Kalau bukan karena menemani mas membackup data akuntasi perusahaan ini tiap hari Sabtu, aku juga gak bakal ke sini mas.”
“Lah, bukannya tiap minggu kamu ke sini ngeberesin pembukuan?”
“Hiyo hiyo. Di salah satu meja yang komputernya menyala terlihat pemuda yang sedang mengetik di keyboard, berinteraksi dengan monitornya yang menampilkan facebook. Perlahan ia mulai mengurutnya ke atas dan menekannya ke bawah. Kupermainkan daging kecil itu. “Entahlah Ratih, aku tidakyakin itu darahmu, tetapi tenang sajalah, kau sudah mendapat apa yang kau cari tadi,” bisikku perlahan. Kuarahkan pusakaku dan mulai kudorong memasuki lubang Windy sekali lagi.










