Pada saat adik iparku sebut saja Novi memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut.Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Novi mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang, Novi mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Aku berkali-kali berkata, “Maaf Dik yach.. Bokeb lebih cepat lagi..” pinta Novi. jangan..” Lalu Novi menangis, “Mas.. entar mengganggu Mas ngerokin aku.” Dan aku terbelalak.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. “Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian.” Aku senang bukan main. jangan..” Lalu Novi menangis, “Mas.. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Novi sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku tanya apakah Novi bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas..”“Kalau begitu mari kita pulang” pintaku.




















