Tanpa perlu berkata kata, berulang kali tangan Pak Toni berhasil meremas remas buah dadaku, padahal istrinya ada disamping. Meskipun demikian konsentrasiku masih terpecah pada gemericik air dari kamar mandi, beruntung si Lita tidak berendam di bathtub.Gemericik air masih terdengar ketika Pak Toni mulai mengocokku dari belakang, tanpa membuka piyama tentu saja kecuali tali yang terlepas tadi, hanya menyingkapnya hingga pinggang. Bokepindo HP berbunyi saat aku menuju didepan lift hendak turun.“ya Pak, udah sampai sih, ini mau turun kok” jawabku tanpa sadar kalau sebenarnya aku harus naik dan bukan turun.Lift terbuka, ada 2 orang laki laki di dalam, mereka menyambutku dengan senyum ramah cenderung nakal, apalagi sorot mata yang genit melototi lekuk tubuhku. Sebenarnya aku bisa saja mendapatkan laki laki, tapi rasanya aku masih memandang mbak Lita dan menjaga citra dihadapannya. Meskipun demikian konsentrasiku masih terpecah pada gemericik air dari kamar mandi, beruntung si Lita tidak berendam




















