“Siang,” jawabku singkat. Pilihanku biasanya berdasarkan feeling saja.Pada saat lihat-lihat foto, ada wanita yang masuk. Bokeb Meskipun jawabannya begitu tapi dari nada suaranya dia tidak marah.Akhirnya sambil memijat aku tahu namanya, Wati, berasal dari Palembang. Tangannya beberapa kali mulai menyenggol kejantananku yang terbungkus celana dalam. Ketika ia meluruskan dan mengurut tanganku kupegang dadanya. Kugigit dari luar kausnya dan Wati mengerang.Penisku di bawah yang sudah berdiri melewati garis horizontal mulai mencari sasarannya. Tadi dia telpon katanya minta tolong agar diantarkan surat yang kemarin Dik Anto buat konsepnya untuk dipelajari, jelaskan aja detailnya. Sampai di dekat pahaku dia berkata”Tahan sedikit Mas, agak sakit memang”. Hanya redaksional kok. “Apa perlunya Mas tanya-tanya nama segala. Boleh kan?” kataku. Sekilas ada keinginanku untuk berswalayan-ria. Pelan sedikit dong!” teriakku ketika dia memijat bagian betisku. Tapi sekali lagi aku heran, karena nggak bisa terangsang.
