Cerita ini bermula waktu jumat malam sabtu sekitar jam setengah 12 malam. “Penis kamu juga keras banget yan, enak…” jawab Rara disela-sela lenguhannya.Aku memang tidak berniat untuk memakai gaya lain. Bokep live Rumah kontrakan aku kecil loh, berantakan lagi. Terakhir aku denger kamu dah kerja di Jakarta ?” tanyaku heran, ngapain malem-malem Rara tiba-tiba ada di Bandung.“Yan ceritanya entar aja deh, sekarang please jemput aku. Biasalah, waktu di kampus kan kita primodial bangetTapi gak ada ruginya temenan sama Rara kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Rara adalah rambutnya. Brengsek semua” kata Rara sambil mengubah posisi yang awalnya menghadapku menjadi menghadap keatas. Payudaranya mancung kedepan dengan pentil yang besar !Aku sangat menikmati meremas-remas payudara Rara, terkadang aku memainkan pentilnya. “OK deh, kalo kamu lagi gak pengen ngomongin, aku gak bakal nanya lagi” jawabku.Sesampainya dirumahku, ternyata Rara gak ada persiapan