Hasrat birahiku yang sudah semakin tinggi dan akan segera meledak seolah memberikan kekuatan yang luar biasa. Tapi aroma itu telah membuatku rileks dan nyaman.Ketika aku masih termangu melihat keadaan sekeliling, suara Santi yang lembut mengejutkanku.“Ayo atuh A’, jadi pijit ga? Bokep mom Ketika aku sedang menikmati aktivitas santaiku, si tante menawariku sesuatu, “Si Aa’ capek? Boleh lihat ga? Boleh lihat ga? Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,“Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang. Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi aroma yang aku juga tidak tahu pasti apa itu. Santi pun seperti sedang trance, terkadang dia meremas payudaranya sendiri, bahkan menarik-narik dan memilin putingnya. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Tanganku pun tak lupa ia relaksasi.“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.Dia pun mulai memijit
