Tapi aku masih bertahan dengan nafsuku, aku hanya mengajaknya bercengkrama.Tidak terasa 2 jamsudah kami berada di kamar hotel tanpa ada kejadian apa-apa. Jam sudah menunjukan pukul 02:00 pagi. Bokep hijab “Kenapa Sayang..? di usiaku yang ke-27, sebenarnya aku cukup bahagia dengan perkawinanku. Dan Santi pun dengan lincah menggoyang pinggulnya mengimbangi tusukan-tusukan senjataku.Setengah jam sudah berlalu, peluh sudah membasahi seluruh tubuh kami, berbagai gaya sudah aku lakoni, dan Santi pintar sekali mengimbanginya. Aku mengusap rambutnya yanglebat, perlahan kukecup keningnya, dan terus matanya. Aku menganggapnya sebagai pacar, perhatian dan kasih sayang aku berikan padanya sebagaimana layaknya orang pacaran. Termasuk aku pun baru bisa mengajak Santi makan malam. Santi diam sejenak, mungkin menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dialaminya. Lidahku semakin asyik bermain di liang senggama Santi.
