Aku benar-benar ada masalah dengan Papa, jadi aku nggak bisa keluar.” Ah, hanya segitu saja? Dan itulah Jay, kembaranku, sobat terbaikku.Surabaya, awal Agustus 1999“Chie…”
Kurasakan nafas Chie yang memburu saat mulutnya melumat bibirku dan jemarinya membuka kancing-kancing bajuku. Bokepindo Huh? Jay, kembaranku. Kulepaskan kerah bajunya. “Seorang cowok keren dengan pikiran terbuka?”
“Minimal bule, deh.”
Kurasakan Chie meremas lenganku, memberikan respon atas guyonanku yang nyaris tidak pada tempatnya. Sempit, hangat. Mengembangkan otakku untuk memperawani mereka. Aku dapat merasakannya dari setiap pertemuan kami, dan aku menghargainya. Sebagai seorang kekasih dan seorang teman, tidak seharusnya ia meninggalkan Chie seperti ini, dan sekedar meneleponku untuk menyampaikan, “Ray, maaf aku tidak bisa ke rumah Chie. Aku merasa bingung, terlalu banyak rahasia yang masih tidak kupahami selama dua bulan ini.










